SURABAYA, CYBERJATIM.COM – Satpas Colombo Polrestabes Surabaya, tengah menjadi sorotan hangat. Pasalnya, banyaknya calo yang berkeliaran di sekitaran Satpas Colombo yang menawarkan jasa pembuatan SIM dengan harga lumayan tinggi dan mencekik warga masyarakat yang dinilai kurang mampu.
Hal itu disampaikan oleh warga asal Wonokromo. Ia menceritakan kepada awak media, bahwa banyak calo yang nenawarkan jasa tersebut. Mau tidak mau apa boleh buat. Meski sistem seharusnya mengutamakan prosedur standar operasional (SOP), faktanya calon pemohon SIM yang ingin menghindari antrian panjang dan proses yang rumit justru dimanfaatkan oleh oknum calo.
“Memang lebih cepat pembuatan SIM melalui calo. Namun yang menjadi permasalahan, harga demgan tarif begitu tinggi,” keluh warga kepada media ini. Jumat (10/01)
“Para calo menawarkan layanan pembuatan SIM dengan harga yang jauh di atas tarif resmi, mulai dari Rp 750 ribu untuk SIM C, Rp 850 ribu untuk SIM A, hingga Rp 1,5 juta untuk SIM A C, yang jelas melanggar aturan yang ada.”
Ia menambahkan, informasi di lokasi, beberapa saksi atau pemohon, calo tersebut dengan leluasa mengarahkan pemohon untuk membayar sejumlah uang di luar prosedur resmi yang telah ditetapkan.
Hal ini tentu saja merugikan pemohon yang tidak tahu-menahu tentang tarif resmi pembuatan SIM. “Bahkan, beberapa pemohon yang memilih jalan pintas dengan menggunakan jasa calo tersebut, dihadapkan pada kenyataan bahwa SIM yang mereka terima tidak sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku,” imbuhnya.
Dalam hal ini, seharusnya pihak Kepolisian dan instansi terkait diharapkan segera turun tangan untuk menindak tegas oknum-oknum calo dan oknum petugas tersebut yang diduga melakukan pemasaran melalui calo serta memperbaiki sistem pelayanan di SATPAS Colombo, guna memastikan bahwa proses pembuatan SIM berlangsung dengan transparan, adil, dan sesuai dengan SOP yang ada.
Sampai berita ini ditayangkan, pihak CYBRRJATIM.COM, belum bisa mengkonfirmasi kepada sejumlah pihak, terkait adanya informasi dugaan banyaknya calo di Satpas Colombo yang dinilai ngawur dan terkesan adanya kongkalingkong antara oknum Satpas Colombo dan Calo. (Kal/tim)
