PASURUAN, Cyberjatim.com – Dugaan keterlibatan seorang oknum anggota Polsek Purwodadi dalam pengambilan unit kendaraan secara paksa di Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi, semakin mencuat. Setelah video kejadian tersebut viral, oknum yang bersangkutan memilih memberikan hak jawab melalui media online yang kurang dikenal, diduga dengan imbalan Rp100 ribu.
Investigasi yang dilakukan oleh tim Cyberjatim.com menemukan, sejumlah kesaksian yang menguatkan dugaan bahwa eksekusi kendaraan tersebut dilakukan tanpa prosedur hukum yang jelas. Warga sekitar mengaku heran mengapa eksekusi justru dilakukan oleh pihak yang tidak berwenang, padahal jika memang ada masalah terkait kendaraan itu, semestinya diselesaikan melalui jalur hukum yang sah.
“Kalau memang ada laporan di Polresta Sidoarjo, kenapa bukan kepolisian yang langsung menangani? Kenapa malah ada orang-orang yang bukan aparat resmi ikut campur, apalagi pakai nama besar ” BUSER/BRN, ?” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.
Lebih mencurigakan lagi, warga mengenali salah satu orang yang terlibat dalam pengambilan paksa tersebut, sebagai anggota dari sebuah LSM. Sementara itu, oknum polisi yang berada di lokasi hanya terdiam dan tersenyum, tanpa upaya mencegah tindakan yang menyerupai aksi premanisme tersebut.
Tudingan Balik yang Dipertanyakan :
Dalam pemberitaan yang dimuat oleh CBN-Indonesia, media tersebut menyebutkan, bahwa pemberitaan dari Cyberjatim.com tidak memenuhi unsur jurnalistik 5W+1H. Namun, setelah ditelusuri lebih jauh, media CBN-Indonesia justru tidak memiliki struktur redaksi yang jelas dan diduga hanya dibuat untuk kepentingan tertentu.
Sejumlah pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini menyatakan, kekecewaan mereka. Dan Cyberjatim.com juga menyatakan. “Kami justru ingin kasus ini diusut tuntas. Jangan sampai ada kesan pembiaran terhadap tindakan sewenang-wenang,” ujar salah satu warga yang mewakili cyberjatim dan menolak tindak tanduk arogan dari pihak-pihak yang terlibat.
Untuk memastikan transparansi, Cyberjatim.com akan melakukan investigasi lebih lanjut ke Polresta Sidoarjo. Guna mengetahui apakah kendaraan tersebut benar-benar telah dilaporkan atau ada agenda lain di balik eksekusi yang dilakukan secara sepihak ini.
“Seharusnya, jika ada masalah hukum, pihak kepolisian yang berwenang harus bertindak sesuai prosedur, bukan malah membiarkan eksekusi liar seperti ini,” tegas seorang tokoh masyarakat setempat di wilayah Gerbo.
Langkah Lanjutan :
Terkait kasus ini, Cyberjatim.com akan mengambil sejumlah langkah, di antaranya :
Meminta konfirmasi dari Kapolres Pasuruan mengenai dugaan keterlibatan salah satu anggotanya dalam pengamanan unit kendaraan yang diambil secara paksa.
Melaporkan oknum terkait ke Paminal Polda Jatim agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Menindaklanjuti laporan dugaan keterlibatan pihak lain (oknum LSM) yang berperan sebagai “backing” dalam kejadian ini.
Menegaskan bahwa eksekusi tanpa prosedur hukum yang jelas adalah tindakan premanisme, siapapun pelakunya (apalagi organisasi (BUSER, LSM dan Polisi).
Saat ini, tim Cyberjatim.com telah mengumpulkan bukti konkret terkait keterlibatan dua oknum yang diduga bertindak sebagai pelindung dari organisasi (BRN).
Pandangan Ahli Hukum :
Seorang ahli hukum yang dimintai pendapatnya menegaskan bahwa, eksekusi kendaraan atau aset lainnya harus melalui prosedur hukum yang jelas dan tidak bisa dilakukan secara sepihak.
“Pengambilan paksa unit kendaraan tanpa dasar hukum yang sah dapat dikategorikan sebagai tindakan melawan hukum alias mereka semuanya PREMAN,” ujarnya.
Atas dasar ini, Cyberjatim.com, BIRO PERS, MEDIA dan INFORMASI, serta PERKUMPULAN BIRO MEDIA, akan terus mengawal kasus ini. Selain itu, pihak-pihak yang dinilai bertindak arogan dan meresahkan masyarakat akan dilaporkan secara resmi agar mendapatkan sanksi yang sesuai. (Redaksi Cyberjatim)
NB ; Cyberjatim.com, tidak ada konfirmasi, narasumber tidak memeperbolehkan nomer kontak bersangkutan. Namun dalam hal ini, kasus ini akan menjadi atensi BIRO PERS, MEDIA dan INFORMASI.
